Laman

Senin, 03 Mei 2010

Siswa Berprestasi, Prestasi Guru atau Orangtua ?

Memiliki buah hati yang berprestasi dalam belajar tentu suatu kebanggan bagi orangtua. Namun, bila buah hati gagal dalam belajar orangtua mencari kambing hitamnya. Suatu kondisi yang kontradiktif akan terjadi, orangtua mengatakan kegagalan disebabkan guru yang mengajar kurang berkompeten, sistem pendidikan yang salah. Sementara guru mengatakan kurang kontrolnya orangtua terhadap anak dirumah,sehingga menyebabkan prestasi siswa menurun bahkan jatuh.

Sebenarnya dua "kekuatan" ini harus dipadukan secara "harmonis" sehingga tidak terjadi silang pendapat antara orangtua dan guru dalam menilai suatu kegagalan atau prestasi siswa dalam belajar. Di sekolah, tugas guru adalah mendidik, membimbing , dan mengajar para siswa tentang ilmu pengetahuan yang belum dan mungkin tidak didapatkannya dirumah agar siswa menjadi insan yang memiliki wawasan keilmuan yang didasarkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sementara di rumah, orangtua mengawasi dan mereflek Sehinggsi hasil belajar siswa di sekolah.

Orangtua mana yang tidak menginginkan buah hatinya memiliki prestasi yang cemerlang begitupun guru disekolah. Dengan segala daya upaya guru berusaha mendidik, membimbing dan mengajarkan suatu ilmu pengetahuan sebagai bekal para siswa di masa depan kelak. Dan tentunya orangtua juga berusaha agar buah hatinya dapat menguasai semua mata pelajaran yang ada disekolah secara maksimal. Siswa gagal, kegagalan siapa ? Siswa berprestasi, prestasi siapa ? Orangtua atau guru ?

Semoga kita menemukan jawabannya secara bijak :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar